Robot melayani tamu hotel saat pandemi Covid-19. OKEACEH/FOTO REUTERS |
Karena ketiga petugas itu tidak bisa menghirup kuman pada Anda bahkan jika mereka mau: mereka robot.
Keramahan robot bukanlah hal baru. Hotel di Jepang telah menerapkannya selama bertahun-tahun dan pada tahun 2015 hotel Tokyo Henn'na, atau 'Strange', menjadi yang pertama yang sepenuhnya dikelola oleh mesin.
Beberapa hotel Tokyo yang dilengkapi robot sekarang menggunakannya untuk melayani tamu dengan gejala COVID-19 ringan.
Tapi Hotel Sky, yang diluncurkan tahun ini, adalah yang pertama di Afrika yang menggunakan petugas otomatis, sebuah konsep yang dapat menimbulkan kegemparan di negara dengan salah satu tingkat pengangguran terburuk di dunia.
Pengangguran mencapai 30,8%, menurut pidato kenegaraan Presiden Cyril Ramaphosa Kamis lalu.
"Itu tidak akan pernah menggantikan orang, tetapi akan mengubah ruang," kata Paul Kelley, Managing Director Hotel Sky, kepada Reuters.
Membawa makanan kepada tamu hotel. OKEACEH/FOTO REUTERS |
"Saya pikir itu adalah masa depan," katanya, seraya menambahkan bahwa mereka berencana untuk meluncurkan cabang di Cape Town bulan depan.
Lexi, Micah, dan Ariel memberikan layanan kamar, memberikan informasi perjalanan, dan dapat menyeret hingga 300kg bagasi dari lobi berlantai marmer ke kamar.
Jika hotel menerima tamu dengan gejala COVID-19, robot dapat dikerahkan sebagai pengganti orang sebagai tindakan pencegahan.
Jika tidak, "Para tamu dapat memilih apakah mereka ingin berinteraksi dengan anggota staf atau menggunakan layanan mandiri, yang semuanya dikendalikan oleh telepon mereka," kata Herman Brits, manajer umum hotel.
Mengantar makanan. OKEACEH/FOTO REUTERS |
Steve Pinto, CEO CTRL Robotics, yang memasok droid, mengatakan mereka juga dapat memindai ekspresi wajah pelanggan untuk menentukan seberapa bahagianya mereka.
"Ini membantu manajemen untuk memahami bagaimana pelanggan merasakan fasilitas di hotel," katanya, setelah mendapatkan sebuah robot yang dilukis dengan pola oranye dan putih yang riuh untuk berswafoto.
Melayani tamu hotel. OKEACEH/FOTO REUTERS |
Reaksi terhadap robot beragam. Bahkan robot yang sangat cerdas tidak selalu "mendapatkan" apa yang Anda inginkan.
"Saya pikir dunia sedang bergerak menuju ruang digital ini, tetapi kami belum terbiasa," kata tamu hotel Ernest Mulenga. "Sentuhan manusia masih merupakan sesuatu yang menarik bagi saya."(*)
Editor's Choice